1. Sisa Material Konstruksi

Ketika rumah baru selesai dibangun, sering kali masih ada sisa semen, pasir, kerikil, atau potongan material bangunan yang masuk ke dalam saluran air. Jika tidak dibersihkan dengan benar sebelum rumah ditempati, material ini akan mengeras dan menyebabkan aliran tersumbat.

Contoh: Endapan semen yang menempel di dinding pipa bisa menyempitkan jalur air, sehingga lebih mudah terjadi penyumbatan ketika ada kotoran lain yang ikut terbawa.

2. Pemasangan Pipa yang Kurang Tepat

Saluran air yang dipasang dengan kemiringan tidak sesuai standar bisa menghambat aliran air. Jika pipa terlalu datar atau bahkan melawan arah gravitasi, maka air akan mengalir lebih lambat, dan kotoran mudah menumpuk.

Akibatnya: meskipun pipa masih baru, sumbatan bisa cepat terbentuk.

3. Pipa Tersambung Tidak Rapat

Kesalahan pada proses penyambungan pipa juga sering menjadi penyebab masalah. Sambungan yang kurang rapat bisa menimbulkan celah kecil tempat kotoran menumpuk, hingga akhirnya menyebabkan mampet.

Selain itu, pipa yang miring atau tidak sejajar juga bisa mengganggu kelancaran aliran.

4. Desain Sistem Drainase yang Buruk

Beberapa rumah baru dibangun dengan desain saluran pembuangan yang tidak efisien, misalnya:

• Terlalu banyak belokan pada jalur pipa.

• Diameter pipa terlalu kecil.

• Pipa dapur dan kamar mandi digabung menjadi satu saluran.

Kondisi ini membuat risiko mampet menjadi lebih tinggi dibanding rumah dengan desain saluran yang baik.

5. Kebiasaan Penghuni Baru

Selain faktor teknis, kebiasaan penghuni baru juga sering mempercepat kerusakan saluran air. Misalnya:

• Membuang sisa makanan ke wastafel dapur.

• Membiarkan minyak dan lemak masuk ke saluran.

• Rambut menumpuk di pembuangan kamar mandi.

Ketika bertemu dengan pipa yang sudah “kurang sempurna” sejak awal, kebiasaan kecil ini bisa membuat saluran cepat tersumbat.

6. Tidak Ada Pengecekan Awal

Sebelum rumah baru digunakan, seharusnya ada tes aliran air untuk memastikan semua saluran bekerja dengan baik. Sayangnya, hal ini sering diabaikan oleh pengembang. Akibatnya, masalah yang sebenarnya sudah ada sejak awal baru terdeteksi setelah rumah ditempati.